PESERTA PEMBATIK LEVEL 4 NTT
EMANUEL BEGU, S.Pd., Gr
SMPN 3 ILE APE TIMUR SATU ATAP HAMAHENA
KABUPATEN LEMBATA
Setiap manusia
ingin jadi orang sukses. Hampir setiap orang punya cita-cita yang ingin diraih.
Langkah pertama yang bisa ditempuh adalah belajar. Meraih prestasi dan nilai
tinggi merupakan salah satu modal jadi orang sukses. Tak menutup kemungkinan
nilai bukanlah segalanya, namun dengan belajar wawasanmu akan terbuka luas.
Jangan pernah menyerah dengan keadaan apapun yang terjadi.
Keluarlah dari
zona nyaman, majulah untuk meraih mimpi indahmu. Sebab setiap orang berhak
punya impian. Sedangkan mimpi itu tidak bisa diraih dengan instan. Butuh
perjuangan ekstra untuk bisa meraihnya. Bahkan terkadang butuh pengorbanan saat
memperjuangkan mimpi. Coba bandingkan dengan orang yang sama sekali tidak punya
mimpi, mereka hanya duduk, tidur, dan sibuk dengan dunianya sendiri. Seakan tak
ada harapan dan bingung arah tujuan. Seolah mereka cepat puas dengan apa yang
sudah didapat.
Ada kalanya rasa
lelah saat proses belajar melanda. Semua itu lumrah adanya. Rasa kantuk, malas,
dan lebih tertarik dengan hal-hal lain, manusiawi namanya. Kamu bisa bercerita
pada orangtua mengenai permasalahan dan keluh kesahmu, karena orangtua adalah
guru pertama dari seorang anak. Berikut ini hal baik yang bisa kamu dapatkan
untuk mau belajar bersama portal rumah belajar besama Pusdatin Kemendikbud RI.
Portal rumah belajar sebagai
salah satu solusi untuk pembelajaran terintegrasi TIK sangat tepat digunakan
pada pendidikan 4.0. Agar Portal Rumah Belajar dapat tersosialisasikan sehingga
dapat dimanfaatkan oleh guru di seluruh Indonesia maka salah satu langkah yang
dilakukan oleh Pustekkom adalah memilih Duta Rumah Belajar di setiap provinsi.
Menjadi Duta Rumah Belajar memang tidak mudah, dibutuhkan perjuangan luar biasa
dan tahapan yang panjang hingga akhirnya dapat terpilih menjadi duta. Berikut
adalah kisah perjuangan penulis menjadi Duta Rumah Belajar.
Nama penulis adalah Emanuel Begu, di sekolah
para teman sejawat dan peserta didik menyapa dengan nama Pak Eman. Berawal dari
membaca sebuah postingan dari seorang guru hebat di sebuah media sosial pada
bulan Februari di tahun 2020 tentang rumah belajar, membuat penulis penasaran
dan membuka postingan tersebut. Tidak puas dengan itu saja, penulis juga
mencari informasi di internet tentang apa sebenarnya Rumah Belajar tersebut.
Setelah penulis mendapatkan informasi yang cukup valid dan detail, kemudian
penulis memberanikan diri untuk mendaftar menjadi Duta Rumah Belajar. Berselempang
duta tidaklah semudah apa yang kita lihat. Sahabat harus menaklukkan 4 Level
pada program PembaTIK ini.
ü Level
Literasi : Level dimana peserta pembaTIK mengasah kompetensi melalui
literasi baca melalui modul materi yang diberikan melalui LMS Pustekkom.
ü Level
Implementasi : Level ini , mengajak perserta mengasah kemampuan untuk bisa
membuat dan melakukan hal yang sudah dipelajari dalam modul
ü Level Kreasi
: Peserta pembaTIK harus mampu mengkreasikan ilmu yang didapat dalam wujud
karya berupa Vidio pembelajaran dan praktik praktik baik pembelajaran TIK
lainnya.
ü Level
Berbagi : Pada level ini, inilah hakikat pembaTIK sebenarnya
bagaimana ilmu yang kita peroleh dapat bermanfaat bagi orang lain dengan
berbagi
Menjadi Duta Rumah Belajar Tahun 2020 adalah
ajang kompetisi pendidik paling bergengsi bagi saya. Mengapa demikian? Jika
membandingkan dengan beberapa lomba lainnya biasanya para guru di kelompokkan
berdasarkan jenjang maupun mapel yang diampu. Misal lomba Olimpiade Nasional
Guru SD, Guru IPA SMP, Guru Matematika SMP dan seterusnya. Termasuk lomba guru
berprestasi pun dikelompokkan berdasarkan jenjang.
Berbeda dengan ajang pemilihan Duta Rumah
Belajar, para pendidik dari seluruh nusantara berkompetisi tanpa membedakan
status sekolah apakah negeri atau swasta, jenjang sekolah apakah SD/MI,
SMP/MTs, atau SMA/SMK/MA. Termasuk juga tidak membedakan mata pelajaran yang
diampu apakah PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, ataupun yang lainnya.
Seluruh guru lintas jenjang dan mata pelajaran berkompetensi untuk menjadi Duta
Rumah Belajar. Untuk tahun 2020, terdapat sekitar 70.000an lebih guru yang ikut
berkompetensi. Dan terpilih hanya 30 orang saja mewakili masing-masing
provinsi. Dan saya terpilih mewakili Provinsi NTT sebagai peserta Duta rumah
Belajar 2020. Dan yang berada di 30 besar ini
akan kembali disaring menjadi 5 besar kemudian di seleksi menjadi duta rumah
belajar.
Pengalaman saya mengikuti ajang pemilihan
Duta Rumah Belajar 2020 sangat berkesan. Sebab, nantinya jika terpilih akan
bertugas menjadi agen Pustekkom Kemdikbud RI dalam menyebarluaskan pemanfaatan
TIK dalam proses pembelajaran untuk menyukseskan Pendidikan 4.0, utamanya
tentang Portal Rumah Belajar (http://belajar.kemdikbud.go.id). Portal
Rumah Belajar memiliki delapan fitur utama yaitu: (1) Sumber Belajar, (2) BSE,
(3) Bank Soal, (4) Laboratorium Maya, (5) Peta Budaya, (6) Wahana Jelajah
Angkasa, (7) PKB, dan (8) Kelas Maya.
Portal rumah
belajar dari Pusdatin Kemendikbud RI ini sangat luar biasa oleh karena itu saya
sebagai operator Portal Rumah Belajar di sekolah kami merasa terpanggil untuk
mengikuti kegiatan PembaTIK ini. Selain untuk menambah wawasan saya dalam
memanfaatkan TIK didalam dunia pendidikan, saya juga sangat ingin menginfluens
seluruh rekan-rekan sejawat dan seluruh peserta didik khususnya yang ada di
propinsi Nusa tenggara Timur untuk menggunakan rumah belajar sebagai sumber
belajarnya.
Motivasi terkuat saya adalah
menjadi pribadi yang dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi siapa
saja, kapan saja dan di mana saja. Dan Pesan saya
untuk siswa siswi bahwa tentang pentingnya memiliki visi semangat dengan
keterbatasan kita pasti bisa menjadi insan unggul. Untuk meraih sukses harus
dimulai dengan sebuah keinginan atau visi terlebih dulu. Sebagai peserta didik
harus tekun belajar. Ketekunan kita dalam berjalan menuju sukses yang telah
kita rencanakan, tidak bisa terlepas dari rasa percaya diri kita. Percaya
kepada diri sendiri erat kaitannya dengan ketekunan. Jika kita percaya diri
maka kita akan tekun berusaha. Juga Pesan saya bagi guru yang lain adalah
jangan berhenti untuk belajar kalau kita menginginkan jadi guru yang
profesional dan keluarlah dari zona yang nyaman agar peran kita tidak
tergantikan di era revolusi Industri 4.0, dan tentu saja tetap semangat untuk
berbagi.
Waimatan, 01 Oktober 2020
#PusdatinKemdikbud
#PembaTIK_2020
#Duta_Rumah_Belajar_2020
#Berbagi_TIK
💪👍 MERDEKA BELAJARNYA,
RUMAH BELAJAR PORTALNYA.
MAJULAH INDONESIA 💪👍